anak XIIA

anak XIIA
Tugu muda

Jumat, 19 Maret 2010

dasar-dasar kefarmasian

Obat adalah semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit serta gejala-gejalanya. Obat yang digunakan pada masa lampau adalah obat yang berasal dari tanaman. Dangan cara mencoba-coba, secara empiris manusia purba mendapatkan pengalaman dengan berbagai macam daun atau akar tumbuhan untuk menyembuhkan penyakit. Pengetahuan ini secara turun menurun disimpan dan dikembangkan, sehingga muncul ilmu pengobatan rakyat sebagai mana pengobatan jamu di Indonesia.

Ilmu khasiat obat ini mencakup beberapa bagian yaitu:
1.Farmakognosi : Ilmu yang mempelajari pengetahuan dan pengenalan obat yang berasal dari tanaman dan zat aktifnya baik yang berasal dari mineral maupun hewani.
2.Farmakologi atau ilmu khasia obat adalah Ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik kimiawi maupun fisikanya, kegiatan fisiologi, resorpsi dan nasibnya dalam organisme hidup.
3.Farmakologi Klinisadalah kefarmasian yang menyelidiki tantang semua interaksi antara obat dan tubuh manusia khususnya, serta penggunaannya pada pengobatan penyakit.
4.Biofarmasi yaitu pengaruh formulasi obat terhadap efek terapeutiknya.
5.Farmakokinetika ialah penelitian tentang perjalanan obat mulai dari pemberiannya, bagaimanaabsorbsi dari usus, transpor dalam darah dan didistribusinya ke tempat kerjanya dan jaringan lain.
6.Farmakodinamika adalah Mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup terutama car dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta efek terapi yang ditimbulkannya.
7.Toksikologi ialah pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh.
8.Farmakoterapi yaitu penggunaan obat untuk mengobati penyakit atau gejala”nya.

pandan kefarmasiaan

Farmakope berasal dari kata Pharmakon yang berarti Racun/obat dan Pole yang berarti Membuat. Arti Farmakope adalah membuat obat sesuai dengan ukuran/dosis yang diperlukan maka akan menyembuhkan. Dan apabila membuat obat dengan melebihi ukuran/dosis yang diperlukan maka akan bersifat racun, sama seperti halnya ular. Maka setiap sekolahan farmasi memiliki lambing yang beridentik ULAR. Buku Farmakope memuat persyaratan kadar kemurnian, sifat kimia dan fisika, cara pemeriksaan serta beberapa ketentuan lain yang berhubungan dengan obat-obatan.
Farmakope dimiliki oleh masing-masing Negara antara lain :
Farmakope Indonesia milik Negara Indonesia.
United State Pharmakope (U.S.P) milik Amerika.
British Pharmakope (B.P) milik Inggris.
Nederlands Pharmakope milik Belanda.
Buku-bukau farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen kesehatan :
1.Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 20 Mei 1962.
2.Farmakope Indonesia edisi I jilid II terbit tanggal 20 Mei 1965.
3.Formularium Indonesia (FOI) terbit tanggal 20 Mei 1966.
4.Farmakope Indonesia edisi II terbit tanggal 1 April 1972.
5.Ekstra Farmakope Indonesia terbit tanggal 1 April 1974.
6.Formulariun Nasional terbit tanggal 12 November 1978.
7.Farmekope Indonesia Edisi III terbit tanggal 9 Oktober 1979.
8.Farmakope Indonesia Edisi IV terbit tanggal 5 Desember 1995.

pengetahuan umum tentang farmasi

Sekolah Farmasi pertama kali berdiri tahun 1797 di Perancis. Buku-buku farmasi pertama kali di terbitkan dalam beberapa bentuk antara lain: majalah, Koran, mbuku pelajaran, farmakope, maupun komentar. Di Amerika Sekolah Farmasi berdiri pada tahun 1821 di Philadelphia. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan membuat Ilmu Kefarmasianpun ikut berkembang. Hingga terpecah menjadi ilmu yang lebih khusus, tetapi saling berkaitan, misalnya: Farmakologi, Farmakognosi, Gelanika dan Kimia Farmasi.

Perkembangan farmasi di Indonesia sudah dimulai semenjak zaman Belanda, sehingga buku pedoman maupun UU pada waktu itu berkiblat pada Negeri Belanda. Setelah kemerdekaan buku pedoman maupun UU yang dirasa masih cocok untuk dipertahankan maka di pertahankan, sedangkan yang sudah tidak cocok maka dihilangkan.

Pekerjaan kefarmasiaan terutama pekerjaan meracik obat-obatan dikerjakan di apotek yang dilakukan oleh Asisten Apoteker dibawah pengawasan Apoteker. Bentuk apotek yang pernah ada di Indonesia ada 3 macam antara lain: Apotek Biasa, Apotek Darurat dan Apotek Dokter.

Kegiatan yang dilakukan di Apotek mulai dari menyiapkan bahan obat hingga penyerahan obat, pedoman yang digunakan pada buku resmi farmasi yang dikeluarkan oleh “Departemen Kesehatan” antara lain Farmakope.

Rabu, 17 Maret 2010

un

minggu depan uda mlai UN
bagaimanapun q arus sa Lulus dengan nilai eank memuaskan
.amin.
begitu jua dgn teman"..................
qta masuk bareng
keluarpun barenk.......................
tag ada 1pun yang tertinggal..............